Welcome to BENX32
Hai, aku Benx — laki-laki 32 tahun (lahir Desember 1993), full freelancer dan digital nomad yang sekarang tinggal di kontrakan kecil di Vietnam. Aku gak pernah mulai hari tanpa espresso atau Americano hitam tanpa gula. Buat aku, kopi bukan sekadar minuman. Ini yang bikin otak nyala, momen diam sebelum chaos dimulai, dan satu-satunya alasan aku gak lempar laptop dari jendela waktu klien minta revisi kelima kalinya.
GET IN TOUCH!
Siapa Aku
Aku orang yang udah nyoba terlalu banyak hal, gagal di sebagian besar, dan entah kenapa masih di sini nyoba lagi.
Dulu aku bassist band black metal lokal di Bogor (2010–2012). Manggung di venue underground kumuh, dibayar mie instan sama minuman kaleng, terus bubar karena drama band klasik dan zero duit.
Terus aku bikin RF Demonic (2012–2014), private server RF Online legendaris yang peak-nya 2.000+ pemain online bersamaan. Komunitas gede, forum rame. Tutup karena serangan DDoS berulang kali dan aku burnout parah. Umur 20 tahun, stres kayak CEO startup yang mau bangkrut.
Fast forward melewati tahun-tahun gelap yang gak perlu diinget, aku entah gimana jadi PNS-PNSan di Dinas Sosial Kota Bogor (2019–2021) pas pandemi. Iya, orang yang dulu main metal dan bikin server game ilegal tiba-tiba pakai seragam dan absen finger print plus selfie kalau field trip di kantor pemerintah.
Gajinya stabil. Hidupnya aman. Tapi jiwaku mati pelan-pelan.
Jadi akhir 2021, aku resign mendadak. Gak ada rencana cadangan. Cuma pergi aja karena kalau bertahan setahun lagi, aku bakal jadi zombie permanen berbaju kemeja.
Sejak awal 2023, aku menetap di Vietnam — kebanyakan Da Nang dan Ho Chi Minh. Kerja freelance web dev (WordPress, Laravel, proyek Shopify kecil-kecilan), income naik-turun 5–15 juta per bulan. Pulang Indonesia setahun sekali buat urus dokumen atau ketemu keluarga. Segitu aja.
Perjalananku
- 2010–2012: Bassist band black metal. Manggung, dari gak dapet duit sampai bisa dibayar setiap manggung, belajar gimana rasanya gagal di depan umum.
- 2012–2014: Mendirikan RF Demonic, private server game legendaris yang jadi cerita peringatan tentang burnout dan serangan cyber.
- 2015–2019: Tahun-tahun kosong. Kerja freelance serabutan, mental naik-turun, gak ada cerita epic — cuma survive.
- 2020–2021: Jadi PNS pas pandemi. Gaji stabil, mati di dalam. Resign impulsif.
- 2022: Keluar dari Indonesia. Keliling Bali, Vietnam, Malaysia. Nyoba cari tahu apa artinya “bebas” sebenarnya.
- 2023–sekarang: Menetap di Vietnam hampir 3 tahun. Freelance web dev. Income gak stabil. Hidup berantakan tapi masih bisa jalan.
- 3 November 2025: Akun Instagram aku (30k followers sejak 2013) kena disable permanen tanpa penjelasan. Semuanya hilang dalam semalam.
- 23 November 2025: Rilis single pertama setelah 13 tahun — lagu metalcore/emo judulnya “Restart di Usia 32”. Bukan karena tiba-tiba jadi optimis, tapi karena bosen diem aja.
- Desember 2025: Mulai blog ini dari nol di benx.id (WordPress.com gratis dulu, rencana self-hosted 2026). Gak ada followers, gak ada traffic, gak ada ilusi. Cuma dokumentasi.
Yang Bakal Kamu Temukan di Sini
Blog ini bukan motivasi. Ini dokumentasi.
Tagline hidup aku: “Di antara kopi dan deadline”
Kamu bakal nemuin:
Dokumentasi restart di usia 32 dari kontrakan kecil di Da Nang: Ini bukan heroic comeback story. Cuma catatan dari laki-laki yang udah terlalu banyak gagal, terlalu banyak restart, dan sekarang nyoba lagi — sukses gak dijamin.
Income report yang real: Tiap bulan, aku publish berapa persis yang aku hasilin dari freelancing — entah 15 juta atau cuma 4 juta. Breakdown lengkap: dari mana duitnya, berapa yang keluar buat kontrakan, makan, visa run, internet, kopi, rokok, Spotify Premium. Bahkan kalau cuma 4-5 juta, tetap aku tulis.
Hidup di Vietnam sebagai digital nomad bokek: Budget riil, tempat makan murah, ribet visa, kesepian, culture shock, dan hal-hal sepele kayak nyuci di kontrakan kecil atau beli kartu SIM lokal. Gak ada foto pantai aesthetic atau laptop di coworking space mewah. Ini real deal.
Bikin musik lagi setelah 13 tahun: Nulis lirik, recording sendiri, mixing pakai software bajakan (iya, aku jujur), upload ke Spotify, dan ngeliat angka streaming yang bikin sedih.
Mental health tanpa filter: Hari yang bagus, hari yang jelek, hari aku cuma natap langit-langit sambil questioning everything, dan hari aku maksa bangun buat selesaiin kerjaan klien.
Janjiku ke Kamu
- Spill income real-time tiap bulan — bahkan kalau cuma 4-5 juta, tetap aku tulis dengan jujur.
- Cerita hidup tanpa sensor — gagal, breakdown, keputusan bodoh, semuanya.
- Gak ada motivasi klise — aku gak percaya sama “never give up” atau “you can do it” yang bullshit.
- Dokumentasi restart dari nol — dari kontrakan kecil di Da Nang, dengan espresso di tangan dan Devourment di headphone (atau BMTH kalau lagi gak pengen yang terlalu brutal).
Filosofiku
Aku gak percaya sama “never give up” atau “you can do it” yang bullshit. Kadang kamu memang harus nyerah. Kadang istirahat lebih pinter dari hustle. Kadang admit defeat adalah hal paling jujur yang bisa kamu lakukan.
Aku percaya dokumentasi yang berantakan. Aku percaya transparansi lebih penting dari polish. Aku percaya kebanyakan konten “digital nomad” itu fake as hell — cuma foto pantai dan laptop aesthetic, gak ada kesepian atau anxiety finansialnya.
Buat aku, ngeblog itu soal nunjukin versi tanpa filter. Income yang barely cukup bayar kontrakan. Mental breakdown. Keputusan impulsif. Tiny wins yang gak kelihatan kayak menang sama sekali.
Kreativitas gak datang dari motivasi. Kreativitas datang dari duduk dan ngerjain kerjaan meskipun lo ngerasa kosong. Espresso membantu. Americano membantu. Metal musik membantu. Deadline membantu. Desperasi pasti membantu.
Yang Gak Bakal Kamu Temukan di Sini
- Kata-kata motivasi klise atau quote inspiratif di atas foto sunset
- Success story instant atau fantasi “dari nol ke milyaran dalam 6 bulan”
- Filter Instagram atau fake happiness
- Advice tentang “crushing it” atau “living your best life”
Kalau kamu nyari hustle porn atau guru bullshit, salah blog.
Ayo Ngobrol
Email: hello@benx32.com
Spotify: Dengerin Ya
Instagram: Mati. RIP 2013–2025.
Kalau kamu mau ngobrol soal Vietnam, freelancing, musik, atau sekadar sharing cerita hidup kamu yang sama berantakannya, email aja. Aku gak fast respon, tapi aku baca semua.
Tapi kalau kamu coba nawarin jasa SEO abal-abal, kursus dropship, skema MLM, binary option, atau endorsement produk aneh, langsung aku block tanpa baca.
Catatan Akhir
Ini blog dokumentasi hidup laki-laki 32 tahun yang tinggal di kontrakan kecil di Da Nang, Vietnam. Income naik-turun 5-15 juta per bulan, Instagram mati, single baru streaming-nya masih dibawah ratusan, mental health naik-turun kayak harga crypto — tapi tetep duduk di balkon sambil ngopi espresso, ngerjain website klien, sambil denger Devourment (walaupun BMTH juga sering masuk playlist).
Hidup cuma endless breakdown yang gak ada outro-nya. Tapi selama masih bisa nulis, masih bisa bikin lagu, masih bisa bangun dan ngopi, berarti aku masih di sini.
Selamat datang di restart ini.
BENX
Da Nang, Vietnam
Desember 2025
Di antara kopi dan deadline.