Migrate WordPress ke Self-Hosted: Sponsor Rp3 Juta dari Hamba Allah

December 11, 2025
Logo BENX32
Written By BENX

Bassist jadi Digital Nomad. Kopi hitam. Hidup tanpa sensor. Brew loud.

Espresso pagi ini rasanya berbeda. Tab browser aku buka hPanel Hostinger — dashboard hosting yang aku TIDAK bayar sendiri untuk Migrate WordPress ke Self-Hosted.

Migrate WordPress ke Self-Hosted: Sponsor Rp3 Juta dari Hamba Allah

Hostinger 1 tahun: Rp718.081
GeneratePress Premium: Rp1.023.392
TOTAL: Rp1.741.473

Income November kemarin cuma Rp4.800.000. Keluar 36% income buat blog? Aku gak sanggup.

Tapi minggu lalu, seseorang DM aku. Anonim. Gak mau disebut nama:

“Pindah ke self-hosted. Aku bantu. Transfer Rp3 juta sekarang. Gak usah sebut nama aku. Anggap aja dari ‘Hamba Allah’.”

Transfer masuk. Rp3.000.000. Real.

Sekarang aku duduk di kontrakan Da Nang, ngetik di benx32.com — blog self-hosted yang di-sponsor Hamba Allah yang gak mau disebut nama.

Kenapa Aku Mau Migrate WordPress ke Self-Hosted (Tapi Gak Sanggup)

Platform Digital Bukan Milik Kamu

November-Desember 2025 ini adalah bulan paling brutal buat aku dalam hal platform digital:

  • 3 November 2025: Instagram 30k followers disable permanen. Tanpa warning. Tanpa alasan jelas. Appeal ditolak otomatis.
  • 9 Desember 2025: YouTube channel terminated gara-gara “Circumvention policy” — padahal cuma gara-gara email username babykiller2202 di-flag automated system sebagai “suspicious”.
  • WordPress.com gratis: Aku numpang. Bisa di-ban kapan aja. Gak punya kontrol penuh.

Pattern-nya jelas: Platform digital BUKAN milik kamu.

Kamu bisa bangun audience 30k dalam 12 tahun, tapi hilang dalam semalam tanpa bisa berbuat apa-apa.

YouTube Channel Terminated: Ketika Verifikasi Artis Malah Jadi Bencana

Kamu bisa bikin channel musik, apply Official Artist Channel, terus di-terminate gara-gara email username yang kedengeran edgy.

Kamu bisa ngeblog di WordPress.com gratis bertahun-tahun, tapi satu hari mereka bisa bilang: “Konten kamu melanggar ToS. Banned.”

Aku capek hidup dalam ketidakpastian digital.

Aku Udah Riset dari November

Sejak Instagram disable 3 November, aku udah mulai riset soal migrate wordpress ke self-hosted:

  • Compare hosting: Niagahoster (Rp500k-700k/tahun), Hostinger (Rp700k-1 juta/tahun), Namecheap (lebih mahal, tapi US-based)
  • Budget minimal: Rp700k untuk hosting + Rp300k-500k untuk tema decent
  • Total butuh: Minimal Rp1 juta untuk setup proper

Problem: Income November cuma Rp4,8 juta. Keluar Rp1 juta (20% income) buat blog yang baru 3 artikel? Terlalu berisiko.

Kontrakan 2,5 juta. Makan 1,2 juta. Kopi 500 ribu. Internet 300 ribu. Sisanya buat darurat.

Gak ada budget buat migrate wordpress ke self-hosted.

Keputusan Sebelum Sponsor

Keputusan aku sebelum ada sponsor:

“Tunggu income Desember tembus 8-10 juta baru migrate.”

Kedengerannya masuk akal, kan? Tunggu financial stability dulu.

Tapi deep down, aku tahu: Kalau tunggu “income stabil” = gak akan pernah kejadian.

Karena freelancer income itu roller coaster. Bulan ini 12 juta, bulan depan 4 juta, bulan depannya lagi 8 juta. Gak ada yang “stabil”.

Kalau aku tunggu kondisi sempurna, aku gak akan pernah mulai.

Dan blog aku bakal selamanya numpang di WordPress.com — platform yang bisa ban aku kapan aja tanpa warning.

DM dari “Hamba Allah”

DM Tiba-Tiba

8 Desember 2025, jam 9 malam. Aku lagi nulis draft artikel tentang YouTube channel yang terminated. Notifikasi DM masuk.

Akun anonim. Gak ada foto profil. Bio kosong. Followers 0.

Isinya:

“Gue baca artikel lu. Lu struggling tapi tetep jalan. Lu butuh migrate wordpress ke self-hosted. Gue mau bantu. Rp3 juta. Jangan sebut nama gue.”

Aku baca. Baca lagi.

What the sialan?

Aku Bingung Total

Ini scam? Troll? Atau real?

Aku bales:

“Siapa lu? Kenapa lu peduli?”

Balasan masuk 5 menit kemudian:

“Lu gak penting buat gue. Tapi cerita lu penting. Lu spill income real, cerita tanpa bullshit. Internet kebanyakan fake success stories. Lu salah satu yang jujur.”

“Rekening Lu nomor berapa?”

Aku masih ragu. Tapi aku kasih nomor rekening.

“BCA 1234567890 a.n. [nama aku]”

Transfer Masuk

30 menit kemudian.

Notifikasi m-banking masuk.

Transfer masuk: Rp3.000.000
Dari: [nama disamarkan]
Berita: “Migrate sekarang. Good luck.”

Aku bengong.

Aku screenshot. Aku zoom in. Aku refresh app.

Real. Bukan scam. Bukan mimpi.

Rp3.000.000 dari stranger anonim yang aku gak kenal.

Pesan Terakhir

DM masuk lagi:

“Migrate wordpress ke self-hosted sekarang. Hostinger atau Namecheap, server Singapore. Beli tema premium juga, time = money. Publish artikel tentang migrate. Good luck. Jangan sebut nama gue.”

Terus offline.

Aku coba bales. Message not delivered. Block? Delete account?

Aku gak tau. Yang aku tau: Rp3 juta di rekening aku. Real.

Alokasi Rp3 Juta

Budget Breakdown

Sponsor: Rp3.000.000

Spent:

  • Hostinger 1 tahun (Singapore): Rp718.081
  • GeneratePress Premium: Rp1.023.392
  • Total: Rp1.741.473

Sisa: Rp1.258.527 (buat renewal tahun depan + emergency fund)

Kenapa Hostinger Singapore

Saran Hamba Allah: “Server Singapore buat lu yang di Vietnam.”

Dan dia benar:

  • Latency Vietnam → Singapore: 50-100ms (smooth banget)
  • Latency Indonesia → Singapore: 10-50ms (audience Indonesia juga cepet)
  • Bisa diakses dari Vietnam: Niagahoster geo-blocked dari luar Indonesia (aku pernah coba, gak bisa akses dari Da Nang)

Hostinger Singapore server = optimal buat aku yang di Vietnam + audience Indonesia.

Kenapa GeneratePress Premium Rp1 Juta

Saran Hamba Allah: “Time = money. Gak punya waktu utak-atik tema gratis 5-8 jam.”

Dan dia benar lagi:

  • Setup tema gratis: 5-8 jam (customize CSS, troubleshoot layout, install plugin tambahan)
  • Setup tema premium (1-click): 30 menit (import starter site, done)
  • Time saved: 4.5-7.5 jam

Kalau aku value time aku Rp50k/jam (based on freelance rate), time saved = Rp225k-375k.

Tapi lebih dari itu: mental bandwidth saved. Aku gak perlu stress mikirin “kok layout-nya gak rapi” atau “kok loading-nya lambat”.

GeneratePress Premium = investment yang worth it.

Dan karena sisa sponsor masih Rp1,2 juta, aku gak ragu beli premium. Renewal tahun depan udah ter-cover.

Proses Migrate WordPress ke Self-Hosted (Dokumentasi Real-Time)

9 Desember 2025, Jam 8 Pagi: Mulai Setup

Step 1: Setup Domain di Hostinger

  • Login hPanel → Add domain benx32.com
  • Point nameserver → DNS propagation 5-60 menit
  • Status: Pending propagation

Step 2: Install WordPress

  • Auto-installer → Pilih server Singapore
  • Setup admin: benxadmin
  • Setup password: (strong password, saved in password manager)
  • Email: babykiller2202@gmail.com (iya, email yang sama yang bikin YouTube channel aku terminated—tapi aku gak peduli lagi)
  • Install selesai: ~5 menit

Step 3: Install GeneratePress Premium

  • Upload plugin file → Activate
  • Import starter site: “Scribe”
  • 30 menit setup selesai
  • Design: Clean, fast loading, mobile-responsive

9 Desember 2025, Jam 9 Pagi: HOSTINGER DOWN

Aku lagi setup plugin. Tiba-tiba dashboard error.

“503 Service Unavailable”

Aku refresh. Login lagi. Still error.

Coba akses hPanel. Error juga.

HOSTINGER DOWN.

Aku cek Twitter. Search “Hostinger down”.

Ratusan tweet dalam 10 menit terakhir:

“Hostinger down again? Third time this month.”

“My client’s website is down, Hostinger support not responding.”

Aku cek status.hostinger.com. Statusnya: “All systems operational” 🟢

BULLSHIT.

4 Jam Nganggur: Hostinger Down dari Jam 9 Pagi sampai Jam 1 Siang

Jam 9:00 – 9:30: Panik

Aku mikir: “Apa aku salah pilih hosting? Apa Hostinger emang sering down?”

Googling: “Is Hostinger reliable?”

Hasil: Mixed reviews. Ada yang bilang bagus, ada yang bilang sering down.

Great. Baru tahu sekarang setelah bayar pakai duit sponsor.

Jam 9:30 – 10:30: Live Chat Support (Gagal)

Queue: 150+ people. Estimated wait: 45 minutes.

Akhirnya sampai. Support jawab:

“We’re aware of the issue and our team is working on it. Please wait 30-60 minutes.”

1 jam lewat. Masih down.

Jam 10:30 – 12:00: Ngerjain Hal Lain

Karena gak bisa lanjut setup blog, aku switch ke kerjaan lain:

  • Bales email klien
  • Ngerjain revisi proyek freelance
  • Nulis draft artikel (artikel ini, ironisnya)

Jam 12:00 – 13:00: Refresh Berkali-kali

Tiap 5 menit aku refresh hPanel. Still down.

Twitter makin ramai. Hostinger akhirnya acknowledge:

“We’re currently experiencing technical difficulties affecting some of our services. Our team is working to resolve this ASAP.”

Jam 1 Siang: Up Lagi… Tapi Belum Stabil

hPanel AKHIRNYA bisa diakses lagi.

Aku langsung login. Dashboard muncul. WordPress admin bisa dibuka.

Relief.

Tapi masih belum stabil:

  • Loading dashboard lambat (10-15 detik per page)
  • Kadang error 503 lagi (tapi cuma bentar)

Aku lanjut setup dengan hati-hati, takut server down lagi.

Jam 2 Siang: Lanjut Setup

Step 4: Install Plugin Wajib

  • Rank Math SEO (buat SEO optimization)
  • TranslatePress (multi-language support)
  • LiteSpeed Cache (buat caching, loading cepet)
  • UpdraftPlus (backup otomatis—lesson dari hari ini: BACKUP IS EVERYTHING)

Step 5: Migrate 3 Artikel

Copy-paste manual dari benxvolt.wordpress.com:

  • Download gambar → Upload ulang
  • Setup categories + tags
  • Internal linking
  • Total: 30-45 menit per artikel

Step 6: Setup Halaman Wajib

  • Homepage (hero + latest posts)
  • About page
  • Contact page
  • Privacy Policy

Step 7: Submit Sitemap

  • Google Search Console
  • Verify benx32.com
  • Submit sitemap
  • Request indexing

Step 8: Delete Artikel Lama di WordPress.com

  • Publish redirect notice di WordPress.com: “Blog pindah ke benx32.com”
  • Delete/private 3 artikel lama

Jam 4 Sore: Setup Selesai

benx32.com officially live.

Loading speed: 0.5-0.8 detik
Dashboard smooth dari Vietnam (latency ~60ms)
Control penuh (plugin bebas, monetization bebas)

Ini blog yang BENERAN AKU PUNYA.

Setelah Migrate WordPress ke Self-Hosted — Reflection

Hasil

  • Loading speed: 0.5-0.8 detik (fast)
  • Dashboard smooth dari Vietnam (latency ~60ms)
  • Control penuh: Plugin bebas, monetization bebas, gak ada ads WordPress.com
  • Ini blog yang BENERAN AKU PUNYA: Selama aku bayar hosting + domain, gak ada yang bisa ngerebut

Thank You Letter (EMOTIONAL)

Buat Hamba Allah:

Aku gak tau siapa kamu. Aku gak tau kenapa kamu peduli.

Tapi kamu literally nge-save blog aku.

Tanpa kamu, aku bakal tunda migrate sampe “income stabil” — yang artinya gak akan pernah kejadian.

Thank you.

Aku gak bisa balas dengan apa-apa selain janji:

  • Konsisten ngeblog 3-4 artikel/minggu, minimal 1 tahun
  • Spill income real-time tiap bulan
  • Dokumentasi restart jujur, no bullshit
  • Kalau succeed, aku akan pay it forward

Blog ini buat kamu.

Tanggung Jawab

Rp3 juta ini bukan “gratis” — ini TRUST.

Trust dari stranger yang percaya blog aku worth it.

Aku gak bisa mengecewakan trust ini.

This time, aku harus beda.

Plot Twist: YouTube Channel Balik

Email Approval Tiba-Tiba

11 Desember 2025, jam 2 siang.

Aku baru selesai migrate artikel ketiga. Lagi setup Privacy Policy.

Notifikasi email masuk:

Subject: “Your YouTube appeal was successful”

Aku klik. Baca. Baca lagi.

“Hi Baby Killer,

We have reviewed your appeal for the following:

Channel: Baby Killer

We can confirm your appeal was successful and your channel is reinstated.

We’ve put your channel back on YouTube.

CHANNEL BALIK.

Setelah terminated 9 Desember gara-gara “Circumvention policy” yang absurd (email username “babykiller2202” di-flag automated system sebagai suspicious), sekarang APPROVED.

Aku gak nyangka appeal bakal di-approve.

YouTube appeal system notorious banget — banyak creator appeal-nya ditolak otomatis.

Tapi somehow, appeal aku approved.

Refleksi

Channel balik. Tapi apakah aku bakal rely di YouTube lagi?

Tidak.

Instagram 30k followers disable permanen (3 Nov) — GAK BALIK.
YouTube channel terminated (9 Des) — BALIK, tapi setelah aku stress 2 hari + submit appeal panjang.

Pattern-nya jelas: Platform digital itu unpredictable.

Kadang kamu bisa appeal dan balik (kayak YouTube).
Kadang kamu gak bisa appeal sama sekali (kayak Instagram).

Kadang kamu di-terminate gara-gara alasan absurd (email username “edgy” di-flag bot).
Kadang kamu di-disable tanpa alasan sama sekali (Instagram gak kasih explanation apapun).

Yang pasti: kamu GAK BISA kontrol platform digital.

Channel YouTube aku balik? Syukur banget.

Tapi apakah aku bakal fokus grow di YouTube lagi? Tidak.

Apakah aku bakal rely di YouTube sebagai channel utama? Tidak.

Fokus aku sekarang: benx32.com — blog yang BENERAN AKU PUNYA.

YouTube, Instagram, TikTok, Twitter — semua jadi secondary.

Blog self-hosted = PRIMARY.

Karena platform digital bisa hilang kapan aja.

Tapi blog self-hosted? Selama aku bayar hosting + domain, GAK ADA YANG BISA NGEREBUT.

Update Strategi

Channel YouTube balik — sekarang aku mau pakai buat apa?

Plan awal (sebelum terminated):

  • Apply YouTube OAC (Official Artist Channel)
  • Upload official audio + visualizer musik
  • Grow subscribers + views organik

Plan baru (setelah terminated + balik):

  • GAK APPLY OAC DULU (kayaknya itu trigger termination)
  • Upload music content minimal (official audio aja, gak terlalu fokus)
  • Redirect traffic YouTube → benx32.com (blog jadi hub utama)
  • YouTube jadi supporting channel, bukan primary

Prioritas sekarang:

  1. Blog benx32.com (konten konsisten 3-4 artikel/minggu)
  2. Spotify (musik, udah verified artist, aman)
  3. TikTok (short content, udah approved Artist Account)
  4. YouTube (music content minimal, redirect ke blog)
  5. Instagram (@benxvolt baru, mulai dari 0 lagi)

Lesson learned:

Channel balik? Syukur.

Tapi aku gak akan rely di platform yang bisa nge-terminate aku gara-gara email username.

Diversifikasi platform adalah WAJIB.
Self-hosted blog adalah MUST.

Bassist Black Metal ke Income 6 Juta: Restart di Usia 32

Lesson Learned

1. Kebaikan Itu Real

Ada orang yang peduli sama stranger di internet.

Hamba Allah gak kenal aku. Aku gak kenal dia. Tapi dia transfer Rp3 juta tanpa mengharapkan apa-apa balik.

Kebaikan itu menular.

Aku akan pay it forward kalau succeed.

2. Platform Bukan Milik Kamu

Instagram, YouTube, WordPress.com — semua bisa hilang.

Self-hosted = satu-satunya cara punya 100%.

3. Migrate WordPress ke Self-Hosted Sekarang, Jangan Tunggu

Kalau tunggu “income stabil” = gak akan pernah kejadian.

3 artikel? 30 menit migrate.
100 artikel? Seminggu + ribet.

Migrate sekarang lebih mudah dari migrate nanti.

4. Investment Worth It

Rp1.74 juta → potential income Rp4-6 juta/bulan (dari monetization blog + affiliate + digital product).

ROI 2.655% dalam 1 tahun (kalau target tercapai).

Penutup

Espresso kelima udah dingin. Tab browser masih buka benx32.com/wp-admin.

Update: Email YouTube baru masuk — appeal approved, channel balik.

Setelah terminated 9 Desember, sekarang reinstated.

Syukur banget.

Tapi apakah ini mengubah keputusan aku migrate wordpress ke self-hosted? Tidak.

Karena pattern-nya jelas:

Instagram disable permanen → GAK BALIK.
YouTube terminated → BALIK, tapi setelah stress + appeal.

Platform digital itu unpredictable.

Kamu bisa kehilangan apapun kapan aja. Kadang bisa balik, kadang tidak.

Tapi blog self-hosted? Selama aku bayar hosting + domain, GAK ADA YANG BISA NGEREBUT.

benx32.com officially live.

Total spent: Rp1.741.473 (dari sponsor Rp3 juta)
Sisa: Rp1.258.527

YouTube channel: BALIK (tapi secondary priority sekarang)
Instagram: MASIH MATI (bikin baru @benxvolt, mulai dari 0)
Blog self-hosted: PRIMARY FOCUS

Aku gak tau siapa kamu, Hamba Allah. Tapi aku tau ini:

Kamu udah ngajarin aku: kebaikan itu real, dan kebaikan itu menular.

Dan kamu udah nge-save blog aku pas timing yang PERFECT — right after Instagram disable + YouTube terminated.

Sekarang YouTube balik. Instagram masih mati.

Tapi aku punya benx32.com — platform yang GAK BISA di-disable, di-terminate, atau di-suspend oleh siapapun.

Dan itu lebih berharga dari 30k Instagram followers atau YouTube channel yang bisa hilang gara-gara email username.


Buat Hamba Allah:

Blog ini akan konsisten. Blog ini akan jujur. Blog ini akan worth it.

YouTube balik? Bonus. Tapi blog ini tetap fokus utama.

Kalau succeed, aku akan pay it forward. Aku akan jadi “Hamba Allah” buat orang lain.

Buat kamu yang baca:

YouTube channel aku balik. Syukur.

Tapi kalau kamu rely cuma di platform digital (Instagram, YouTube, TikTok), kamu main game gambling.

Platform digital bisa hilang kapan aja. Self-hosted blog adalah satu-satunya cara punya platform yang beneran kamu punya 100%.

Migrate wordpress ke self-hosted sekarang. Jangan tunggu sampe platform kamu disable/terminated dulu.


Next article: “Income Report Desember 2025: Apakah Sponsor Rp3 Juta Ini Worth It?”

—BENX
Kontrakan kecil, Da Nang, Vietnam
11 Desember 2025
YouTube balik, blog self-hosted live, sponsored by Hamba Allah

Leave a Comment